The Smiths: Perpaduan Sempurna antara Puisi dan Petikan Gitar

The Smiths adalah band rock alternatif asal Manchester, Inggris, yang aktif antara tahun 1982 hingga 1987. Meskipun hanya bertahan selama lima tahun, pengaruh mereka terhadap musik indie dan alternatif sangat besar, terutama melalui lirik melankolis dan suara gitar yang khas. Dengan formasi Morrissey (vokal), Johnny Marr (gitar), Andy Rourke (bass), dan Mike Joyce (drum), The Smiths menjadi suara generasi muda Inggris yang tengah gelisah dan haus akan musik yang jujur dan tajam.


1. Awal Mula dan Pembentukan Band

The Smiths dibentuk pada tahun 1982 ketika Steven Patrick Morrissey—seorang penulis muda penggemar pop 60-an dan sastra klasik—bertemu Johnny Marr, gitaris muda dengan bakat luar biasa. Pertemuan ini menghasilkan kolaborasi yang luar biasa antara lirik puitis nan muram Morrissey dan petikan gitar jangly Marr yang menjadi ciri khas band ini.

  • Nama "The Smiths" dipilih karena mereka ingin tampil sebagai band "orang biasa", kontras dengan nama-nama glamor band era itu.
  • Debut Live: Mereka tampil pertama kali di Manchester dan segera menarik perhatian label indie Rough Trade Records.

2. Lirik yang Berani dan Musik yang Menggugah

The Smiths menonjol berkat dua hal:

  • Lirik yang puitis dan sarkastik: Morrissey sering menulis tentang alienasi, cinta tak berbalas, kesepian, hingga isu-isu sosial dengan gaya khas yang tragis namun tajam.
  • Petikan Gitar Marr yang Inovatif: Tanpa menggunakan efek berlebihan, Marr menciptakan melodi rumit yang terdengar jernih namun emosional. Ia dikenal sebagai salah satu gitaris paling kreatif dari generasinya.

Contoh lirik khas Morrissey:

“I am the son and the heir of a shyness that is criminally vulgar.”
How Soon Is Now?


3. Album dan Lagu Legendaris

Meskipun diskografi mereka hanya terdiri dari empat album studio, semuanya dianggap klasik:

  1. The Smiths (1984)
    • Lagu unggulan: This Charming Man, Still Ill
    • Catatan: Album debut yang memperkenalkan suara segar di tengah dominasi musik pop dan synth.
  2. Meat Is Murder (1985)
    • Lagu unggulan: The Headmaster Ritual, That Joke Isn’t Funny Anymore
    • Catatan: Lebih politis dan serius; Morrissey mengangkat isu vegetarianisme dalam lagu judulnya.
  3. The Queen Is Dead (1986)
    • Lagu unggulan: There Is a Light That Never Goes Out, Bigmouth Strikes Again
    • Catatan: Album paling ikonik dan dipuji sebagai mahakarya alternatif.
  4. Strangeways, Here We Come (1987)
    • Lagu unggulan: I Started Something I Couldn't Finish, Last Night I Dreamt That Somebody Loved Me
    • Catatan: Album terakhir sebelum perpecahan, lebih eksperimental secara musikal.

4. Perpecahan dan Jejak yang Tertinggal

Pada tahun 1987, ketegangan antara Morrissey dan Marr memuncak. Marr merasa lelah karena tekanan kreativitas yang terus-menerus, sementara Morrissey semakin dominan. Setelah Marr hengkang, The Smiths bubar.
Namun, warisan mereka tetap hidup:

  • Pengaruh ke Generasi Baru: Band-band seperti Radiohead, Oasis, The 1975, dan bahkan Arctic Monkeys mengutip The Smiths sebagai pengaruh besar.
  • Morrissey Solo: Ia melanjutkan karier solo dengan gaya serupa, meskipun menuai kontroversi karena sikap dan komentar publiknya.
  • Johnny Marr: Menjadi kolaborator andal dan merilis karya solo dengan nuansa rock dan elektronik.

5. Mengapa The Smiths Tetap Abadi?

  1. Kejujuran Emosional: The Smiths tidak takut membahas hal-hal muram, menyedihkan, dan ironis—sesuatu yang jarang diangkat secara jujur di musik pop saat itu.
  2. Gaya Visual dan Fashion Morrissey: Dengan rambut kuas, baju longgar, dan bunga di saku, Morrissey menjadi ikon gaya tersendiri.
  3. Lirik yang Menggugah Jiwa: Banyak orang merasa lirik The Smiths seperti menggambarkan isi kepala mereka sendiri—sulit, rumit, dan penuh tanya.
  4. Musik yang Waktu Tak Bisa Lunturkan: Meskipun sudah berusia lebih dari 30 tahun, lagu-lagu mereka tetap terdengar segar dan relevan.

Penutup
The Smiths adalah bukti bahwa musik tidak harus mewah atau ramai untuk menyentuh hati. Dengan kesederhanaan gitar, lirik puitis, dan ekspresi emosi yang otentik, mereka mengubah lanskap musik Inggris dan memberi suara bagi mereka yang merasa sendirian. Walau singkat, perjalanan The Smiths seperti cahaya kecil yang tak pernah p

Comments

Post a Comment